Pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan air di wilayah kalimantan dan indonesia analisis enviromental kuznet curve (EKC)

Priyagus Priyagus

Abstract


Kualitas lingkungan air di Indonesia sejak tahun 2011-2014 menempati posisi yang paling rendah atau pada posisi “Sangat Kurang” (50<= X < 58) dan indek kualitas lingkungan hidup, juga pada posisi Kurang” (58 <= X < 66). Hasil kajian UNICEF Indonesia menjelaskan, saat ini Indoensia tidak berada pada arah yang tepat untuk mencapai target MDG dalam masalah air bersih. Menyadari betapa pentingnya keberadaan air untuk kehidupan, kebijakan pengelolaan air dalam (RPJMN 2015-2019) yaitu Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dengan target mencapai rangking “Cukup” (66 <= X <= 74). Kominten untuk menjaga kelestarian air juga terdapat dalam (RPJPN-2025) seiring dengan agenda pembangunan berkelanjutan SDGs-2030 (Sustainable Development Goals) yaitu mewujudkan indonesia yang asri dan lestari. Sektor industri dan pertambangan yang padat modal (Capital Intensive) dengan basis sumberdaya alam tidak dapat diperbaharui (Unrenewable) sebagian besar terdapat di pulau Kalimantan sebagai lokomotifnya. Kontribusi sektor industri dalam PDRB relatif dominan, rata-rata 21% tahun 2011-205 dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,35% pertahun dengan pendapatan rata-rata perkapita sebesar Rp 28,887 juta. Terdapat trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan, namun diikuti dengan kerusakan lingkungan, karena tidak adanya internalizing external cost dalam proses produksinya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah hipotesis (EKC) berlaku di wilayah Kalimantan dan Indonesia, sebagai indikasi positif, bahwa degradasi lingkungan khususnya air, akan berkurang seiring dengan kenaikan pendapatan.


Keywords


Efek tetap; efek komoditas; EKC; kalimantan; indonesia

Full Text:

PDF

References


Anonim, Statistik Indoensia, 2016, Badan Pusat Statistik, Jakarta

----------, Indek Kualitas lingkungan Hidup 2015, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta

Anam Hasasn, Syeda et all, 2014, The Relationship between Growth-Inequlity-Poverty Triangle and Environmental Degradatioan : Unveiling the Reality, Arab Economics and Busines Journal, pp 57-71.

Burnett, J Wesley, 2009, Economic Growth and Environmental Degradation, University of Georgia.

Cialani, Catia, 2007, Economic Growth and Environmental Quality, Management of enviromental Quality : An International Journal, Vol 18 No 5, pp 568-577.

Fodha, Mouez and Oussama Zaghdoud, 2010, Econimic growth and pollutant emission in Tunisia : An empirical analysis of environmental Kuznet curve, Energy Policy, Vol 38, pp 1150-1156.

Greenpeace,2012, Tambang batubara meracuni air Kalimantan Selatan, Greenpeace Asia Tenggara, Jakarta.

Idris,2002, Environmental Kuznet Kurve : Bukti Empiris Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Kualitas Lingkungan di Indonesia, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang.

IGES (Institut for Global Environmental Strategies), 2016, Perbaikan Kualitas Air dan Pasokan Air Minum bagi Wwarga Kota Surabaya, Kitayushu Urban Centre.

Peng, Shunlei et all, 2014, Modeling environmental degradation and economic growth of Henan Province in recent 25 year, Vol 675-677, pp 1810-1814, Trans Tech Publication, Switzerland.

Sukirno, Sadono, 2005, Makroekonomi Modern, RajaGrafindo Persada, Jakarta

Reksohadiprodjo, Sukanto, 1997, Ekonomi Lingkunan, BPFE, Yogyakarta.

-------------------------------, 2001, Ekonomi Publik, BPFE, Yogyakarta.

Ratnaningsingsih, Maria et all, 2006, PDRB Hijau, BPFE, Yogyakarta.

Tri Sambodo, Maxensius and Esa Lestari, 2012, Environmental Kuznet Curve: Panel Data Evidence from Developing Countries, Economic and Finance in Indonesia, Vol 60 No2.hal 175-196.

UNICEF INDONESIA, 2012, Ringkasan Kajian (Air Bersih, Sanitasi & Kebersihan, Jakarta.

Van Alstine, James and Eric Neumayer, 2007, The Environmental Kuznet Curve, Departement of Gegraphy and environment and Center for Environmental Policy and Goverment (CEPG), London WC2A 2AE,UK.

Zaekhan and Nachrowi, 2012, The Impact of Renewable Energy and GDP Per Capita on Carbon Dioxide Emisiaon in the G-20 Countries, Economic and Finance in Indonesia, Vol 60 No2.hal 145-174.




DOI: https://doi.org/10.29264/prosiding%20snmeb.v0i0.3068

Refbacks

  • There are currently no refbacks.