Membongkar realitas ageism pada film layar lebar
Abstract
Ageism merupakan stereotip, prasangka, atau prilaku diskriminasi berdasarkan usia. Pada kehidupan sehari-hari kebanyakan ageism ditujukkan kepada lansia meskipun dapat juga terjadi pada anak muda. Seperti yang dikonstruksikan oleh film, dimana lansia digambarkan sebagai beban bagi sebagian masyarakat. Film merupakan media penyampaian pesan yang efektif dan mudah dipahami. Peneliti menggunakan Film Sweet 20 sebagai objek penelitian karena terdapat sebagian adegan yang merujuk pada realitas ageism. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana ageism direpresentasikan dalam film Sweet 20. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika model Roland Barthes. Melalui denotasi, konotasi dan mitos dalam teori Barthes, peneliti dapat memahami makna ageism dalam film tersebut. Hasil penelitian diperoleh terdapat bentuk-bentuk atau perilaku yang dimaknai sebagai tindakan ageism terhadap lansia dan anak muda.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala. (2007). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar Bandung: Simbiosa Rekatama.
Aurelia, Joan. 2019. Diskriminasi Berdasarkan Umur di Tempat Kerja Mempersulit Pelamar. Diakses pada 15 Agustus 2021 dari https://tirto.id/diskriminasi-berdasarkan-umur-di-tempat-kerja-mempersulit-pelamar-dg98
Butler, R. N. 1969. “Age-ism: Another form of bigotryâ€. The Gerontologist 9 (4): 243–246. Diakses 19 April 2021 dari https://academic.oup.com/gerontologist/article/9/4_Part_1/243/569551/
Irawanto, B. 2013. Menggugat Tirani Usia. Jurnal Studi Pemuda. Vol. 2, No. 2, September 2013 Diakses pada 19 April 2021 dari Garuda.ristekdikti.go.id
Kiddo. 2020. Orang Tua Minta Maaf Kepada Anak, Apa Perlunya ?. Diakses pada 26 Oktober 2021 dari https://m.kiddo.id/article/orang-tua-minta-maaf-ke-anak-apa-perlunya
Kompasiana. 2021. Apakah Penting Edukasi Diskriminasi Usia Sejak Dini ?. Diakses pada 26 Oktober 2021 dari https://www.kompasiana.com/abdurrahmansafii0251/611c7a4f31a28720ff362c83/apakah-penting-edukasi-diskriminasi-usia-sejak-dini?page=2&page_images=1
Kusumarini, Yusita. 2006. Van Zoest, Art dan P. Sudjiman ) ed). 1996. Serba-serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Nur Azizah, Rosyta dkk. 2020. Laporan Rancangan Intervensi Ageism. Diakses 04 November 2021 dari https://id.scribd.com/document/454358265/Rancangan-Intervensi-Ageisme-Kesmendela-A-1-pdf
Palmore, Erdman B. 1999. Ageism negative and positive. New York: Springer Publishing Company, Inc.
Royal Society of Public Health. (2018). That Age Old Question. Diakses 04 November 2021 dari RSPH: https://www.rsph.org.uk/uploads/assets/uploaded/010d3159-0d36-4707- aee54e29047c8e3a.pdf
Sobur, A. 2018. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tay K. McNamara, J. B. 2019. Ageism: Past, Present, and Future. New York: Routledge.
Waleleng, Grace. J. 2018. Bahan Ajar : Semiotika. Manado: Universitas Sam Ratulangi. Diakses pada 18 April 2021 dari https://inspire.unsrat.ac.id/uploads/daring/berkas/2018-04-30berkas19730515200604200114.pdf
DOI: https://doi.org/10.30872/jkin.v18i4.10268
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Rofiq Muharam Ishaq, Zainal Abidin, Dadan Kurniansyah
Kinerja: Jurnal Ekonomi dan Manajemen
Faculty of Economics and Business, Mulawarman University
Jl. Tanah Grogot No.1 Samarinda Kalimantan Timur 75119
Email: jkin.feb.unmul@gmail.com
StatCounter: Kinerja