Analisis Pusat Pertumbuhan di Kota Samarinda

Helen Maryanto, Fitriadi Fitriadi, Emmilya Umma Aziza Gaffar

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keadaan pola hirarki dan mengkaji kebutuhan apa saja yang perlu ditingkatkan dalam mengembangkan kawasan-kawasan yang berpotensi sebagai pusat pertumbuhan di Kota Samarinda. Penelitian ini dilakukan di Kota Samarinda dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur. Dari hasil analisis data yang saya lakukan dapat disimpulkan bahwa Pusat Pertumbuhan di Samarinda tidak alami karena untuk menetapkan suatu kawasan sebagai pusat pertumbuhan adalah dengan melihat empat karakteristik dari pusat pertumbuhan itu sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan Skalogram pola hirarki yang didapat adalah berdasarkan kelengkapan fasilitas sementara untuk menentukan pusat pertumbuhan adalah dengan melihat kelengkapan fasilitas dan jumlah fasilitas itu sendiri oleh sebab itu saya melanjutkan penelitian dengan menggunakan perhitungan Indeks Sentral Marshall, asumsi yang didapat dengan kelengkapan fasilitas ekonomi maupun non ekonomi dapat menjadi daya tarik suatu kawasan agar dapat tumbuh dan menimbulkan interaksi yang baik antara kawasan satu denga kawasan lainnya.

Kata Kunci: Karakteristik Pusat Pertumbuhan


References


Adisasmita, 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan.Yogyakarta: Graha Ilmu

Teori Lokasi dan Pertumbuhan Wilayah. Jurusan Teknik Perkapalan Unhas, Makassar

Ardila, 2012. Analisis Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal: UNNES.

Arsyad, 1999. Ekonomi Pembangunan : Edisi Keempat. Yogyakarta: STIE YKPN

Sasya, Mulyo. 2011. Analisis Penetapan Pusat-Pusat Pertumbuhan Baru di Kecamatan Harjamukti, Cirebon Selatan. Jurnal FE Cirebon.

Fattah, 2013. “Analysis of Regional Economic Development in the Regency / Municipality at South Sulawesi Province In Indonesia (Analisis Pembangunan Ekonomi Daerah di Kabupaten / Kota di Provinsi Sulawesi Selatan Di Indonesia)”. Journal of Economics and Sustainable Development.

Gunawan, 2008. “Identifikasi Pengembangan Wilayah Kabupaten-Kabupaten Anggota Lembaga Regional Barlingmascakeb”. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Vol. 9, No.1, halaman 26-43

Kuncoro, 2002. Evaluasi Penetapan Kawasan Andalan: Studi empiris di Kalimantan selatan 1993-1999, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 17, No.1, 2002.

, Otonomi dan Pembangunan Daerah, Erlangga, Jakarta.

Prishardoyo, 2008. “Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekoomi dan Potensi Ekonomi Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pati Tahun 2000-2005”. JEJAK, Vol. 1 No. 1, halaman 1-8.

Puspitawati, 2013. “Analisis Perbandingan Faktor-faktor Penyebab Ketimpangan Pembangunan Antar Kabupaten/Kota di Kawasan Kedungsepur”. Skripsi. Semarang: FE UNNES kawasan Andalan di Jawa Tengah.

Sabana, 2007. “Analisis Pengembangan Kota Pekalongan sebagai Salah Satu Kawasan Andalan di Jawa Tengah”. Tesis: FE Undip

Sjafrizal,1997. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional wilayah di Indonesia Bagian Barat. Prisma 3 Maret 1997. Jakarta.

Supranto,1984. Statistik Teori dan Aplikasi. Penerbit Erlangga, Jakarta

Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Salemba Empat, Jakarta.

Sutrisno, Adi. 2012. Analisis Ketimpangan Pendapatan Dan Pengembangan Sektor Unggulan Di Kabupaten Dalam Kawasan Barlingmascakeb Tahun 2007- 2010.

Tarigan, 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Perencanaan Pembangunan Wilayah, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Todaro M.P, 2006. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.29264/jiem.v2i1.1089

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Ilmu Ekonomi Mulawarman (JIEM)


Crossref logo 

Editorial Address

Jurnal Ilmu Ekonomi Mulawarman (JIEM)
Faculty of Economics and Business, Mulawarman University
Jl. Tanah Grogot No.1 Samarinda Kalimantan Timur 75119
Email: jiem.feb@gmail.com