Sertifikasi konstruksi tenaga kerja: antara mengikuti peraturan pemerintah dan membangun kompetensi bisnis

Authors

DOI:

https://doi.org/10.30872/jkin.v17i1.6256

Keywords:

Sertifikasi tenaga kerja konstruksi, kompetensi bisnis

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sertifikasi dapat membangun kompetensi bisnis atau hanya mengikuti regulasi m. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan yaitu dengan melakukan wawancara terhadap informan dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini, ditentukan dengan metode purposive sampling. Informan yang dimaksud oleh peneliti yaitu informan pertama atau informan kunci yang paling sesuai adalah Tenaga Ahli Manajemen Proyek yang telah mengikuti sertifikasi keahlian kemudian Tenaga Ahli Manajemen Proyek mengarahkan informan berikutnya adalah Tenaga Ahli K3 Konstruksi, Tenaga Ahli K3 Konstruksi kemudian mengarahkan informan berikutnya adalah Mandor yang mengawasi jalannya proyek dan Mandor mengarahkan informan selanjutnya adalah Tukang Bangunan yang dianggap mampu memberikan informasi pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sertifikasi bukan hanya sekedar mengikuti regulasi dari Pemerintah tetapi mampu meningkatkan kompetensi bisnis dari para tenaga kerja. Hal tersebut dapat dikatakan oleh penulis karena sertifikasi merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas kerja mereka. Oleh karena itu untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu menggali informasi lebih spesifik mengenai faktor apa saja yang menyebabkan para tenaga kerja belum mengikuti sertifikasi.

References

Artika, Deby. (2013). Pengaruh Kompetensi, Stres Kerja, Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan RSUP Sanglah, Tesis, Program Pasca Sarjana, Magister Manajemen Universitas Warmadewa, Denpasar.

Astuti, Budi. (2008). Sertifikasi Uji Kompetensi Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Indonesia/Tenaga Kerja Wanita Penata Laksana Rumah Tangga (TKI/TKW PLRT), Tesis, Program Pasca Sarjana, Magister Hukum Universitas Diponegoro, Semarang.

Cadman, Charlie. (2012). Employee training: Ticking the box or building business competence ?. Diambil dari www.trainingzone.co.uk.

Cahyono, A. (2005). Sertifikasi Profesi, Kebutuhan atau Sekedar Persyaratan, Consulting Edisi 06/VIII/2005, Semarang.

Creswell, J. W. (1994). Reseach Design Qualitative and Quantitative, Approaches. Sage Publications. London.

Febriarso, Pandu. (2008). Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Dengan Metode Performance Prism, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo.

Kirmanto D. (2015). Pengembangan Perumahan dan Permukiman yangberwawasan lingkungan strategis dalam pencegahan banjir di perkotaan.

Komandan. (2013). Pengaruh Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap Kinerja Karyawan PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Mangkunegara. (2010). Evaluasi Kinerja SDM, PT. Refika Aditama, Bandung.

Moedjiman, M. (2007). Badan Nasional Sertifikasi Pekerja Tonggak Reformasi SDM. Diambil dari www.nakertrans.go.id.

Moleong, L.J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nursyirwan, Iwan. (2006). Tenaga Kerja Kosntruksi Indonesia Perlu Pengakuan, Buletin BPKSDM Departemen Pekerjaan Umum Vol. 3.

Pratiwi Adi, Henry. (2012). Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Sebagai Unsur Pendukung Pembangunan Infrastruktur, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.

Republik Indonesia. 2017. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

Rivai, Veithzal. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Rivelino. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Sertifikasi Keterampilan Kerja Tenaga Kerja Terampil Konstruksi, Magister Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Robbins, P. Stephen. (2008). Teori Organisasi Struktur, Desain & Aplikasi, Edisi 3, Penerbit Arcan, Jakarta.

Setiawan, B dan Haryadi. (2010). Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Simamora, Henry. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, STIE YKPN.

Sedarmayanti. (2011) Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Cetakan Kelima), PT. Refika Aditama, Bandung.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta, CV.

Sulistiyani. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sumpeno, Wahjudin. (2012). Sertifikasi Profesi. Diambil dari https://wahjudinsumpeno.wordpress.com/2012/07/16/sertifikasi-profesi/.

Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Pernada Media Group, Jakarta.

Tamin, O.Z. (2015). “Perencanaan dan Pemodelan Transportasiâ€, Teknik SIpil, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Tika. (2006). Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Widiasanti. (2014). Persepsi Tenaga Kerja Ahli Jasa Konstruksi Terhadap Penyelenggaraan Sertifikasi Oleh Unit Sertifikasi Tenaga Kerja Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.

Yuliana, Candra. (2011). Studi Pemahaman dan Penerapan Standard Kompetensi Keterampilan Kerja Tenaga Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Published

2020-03-23

How to Cite

Puri Rahayu, K. N., & Maradona, A. F. (2020). Sertifikasi konstruksi tenaga kerja: antara mengikuti peraturan pemerintah dan membangun kompetensi bisnis. Kinerja : Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 17(1), 45–51. https://doi.org/10.30872/jkin.v17i1.6256

Issue

Section

Articles