Dampak pembayaran non tunai terhadap perekonomian indonesia

Muliati Muliati, Arfiah Busari, Akhmad Noor

Abstract


Kemudahan dan efisiensi menjadi salah satu faktor penyebab pesatnya perkembangan dalam sistem pembayaran non tunai dalam sepuluh tahun terakhir. Peningkatan penggunaan instrumen pembayaran non tunai dan jumlah uang beredar dalam arti sempit diartikan sebagai cerminan dari perputaran roda perekonomian yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat, dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara penggunaan pembayaran non tunai dan jumlah peredaran uang dalam perekonomian terhadap perekonomian Indonesia. Variabel yang digunakan untuk mendekati permasalahan ini adalah alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) serta variabel produk domestik bruto (GDP) yang merefleksikan perekonomian Indonesia. Analisis ekonometrik vector autoregression (VAR) digunakan pada data bulanan per Januari 2010 sampai dengan Juni 2020 dengan hasil penelitian menyatakan dari ketiga model yang dikembangkan terdapat satu model yang dapat membuktikan bahwa dalam jangka pendek variabel jumlah uang beredar dalam arti sempit berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan pembayaran non tunai.


Keywords


Pembayaran non tunai; jumlah uang beredar; perekonomian indonesia; vector autoregression; jel classification

References


Bjørnland, H. C. (2000). Statistics Norway VAR Models in Macroeconomic. Statistics Norway Research Department, (October).

Dias, J., Silva, M. J. da, & Dias, M. H. A. (1999). The Demand for Digital Money and its Impact on the Economy. Brazilian Electronic Journal of Economics, 2(2).

Enders, W. (2014). Applied Econometric Time Series: SUPPLEMENTARY MANUAL, 1–498.

Friedman, B. (1995). The Future of Monetary Policy. Pacific Affairs, 8(4), 524. https://doi.org/10.2307/2751271

Jakubowska, M. (2018). the Role of Cashless Transactions in the Process of Limiting the Scale of the Shadow Economy. Copernican Journal of Finance & Accounting, 6(4), 23. https://doi.org/10.12775/cjfa.2017.021

King, M. (Bank of E.-D. G. (1999). Challenges for monetary policy: New and old. Proceedings, (August), 11–57.

Lahdenpera, H. (2005). Payment and Financial Innovation, Reserve Demand and Implementation of Monetary Policy. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.315479

Lumley, T., Diehr, P., Emmerson, S., & Chen, L. (2002). The Importance of the Normality Assumption in Large Public Health Dataset, 96(December). https://doi.org/10.1146/annurev.publheath.23.100901.140546

Pramono, B., & Yanuarti, T. (2006). Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap Perekonomian dan Kebijakan Moneter. Bank Indonesia, 11(01), 01–55.




DOI: https://doi.org/10.30872/jinv.v17i3.9857

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Muliati Muliati, Arfiah Busari, Akhmad Noor


Crossref logo 

Editorial Address

INOVASI: Jurnal ekonomi, keuangan dan manajemen
Faculty of Economics and Business, Mulawarman University
Jl. Tanah Grogot No.1 Samarinda Kalimantan Timur 75119
Email: jakt.feb.unmul@gmail.com

StatCounter: INOVASI: Jurnal ekonomi, keuangan dan manajemen